
YERUSALEM, SURYAYOGYA.COM – Rumah sakit di Yerusalem dan Ashdod sudah mulai menutup bangsal perawatan pasien Covid-19 setelah jumlah pasien menurun drastis.
Statistik Kementerian Kesehatan Israel mengindikasikan bahwa Yerusalem, kota yang paling banyak mengalami kasus virus corona, bergabung dengan kota-kota lain dinegeri itu yang berhasil menurunkan tingkat infeksi .
Times of Israel melaporkan pada Kamis (7/5/2020) bahwa jumlah pasien Covid-19 yang pulih mencapai dua kali lipat dari jumlah kasus aktif.
- BACA: Musim Panas Ini Italia Sudah Bisa Luncurkan Vaksin Covid-19
- BACA: Vaksin Bisa Sia-sia Ketika Virus Corona Bermutasi Jadi Sangat Mematikan
Angka-angka Kementerian Kesehatan menunjukkan negara itu cepat pulih dari pandemi Covid-19, bahkan ketika para ahli memperingatkan kemungkinan datangnya gelombang kedua wabah.
Penyembuhan nasional Israel berlanjut pada hari Kamis, dengan rilis data Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa jumlah pasien yang pulih meningkat dua kali lipat.
Tidak ada lagi pasien yang meninggal dunia sejak Rabu hingga Kamis pagi. Sehingga total kematian akibat Covid-19 di Israel saat ini terhenti di angka 239.
Menurut statistik terbaru Kementerian Kesehatan, sebanyak 10.737 orang telah pulih sementara jumlah kasus aktif saat ini sebanyak 5.370 orang.
Sebanyak 83 pasien masih dalam kondisi serius, dimana 69 di antaranya masih menggunakan respirator, sedangkan 61 dalam kondisi sedang.
Dalam beberapa hari terakhir, tingkat infeksi Israel telah menurun secara signifikan. Dalam 24 jam terakhir hanya terjadi penambahan belasan kasus kasus baru. Sementara pada Rabu, Israel hanya mencatat 21 kasus.
Selama akhir pekan, Channel 12 melaporkan bahwa 80 persen kota dan desa Israel tidak melaporkan adanya kasus baru Covid-19 selama beberapa hari.