Kasus COVID-19 Meningkat di Daerahnya, Tiga Bupati Datangi Sri Sultan

Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono rapat terbatas dengan Bupati Sleman Bantul dan Gunungkidul membahas COVID-19. (Foto: Huimas DIY)
Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono rapat terbatas dengan Bupati Sleman Bantul dan Gunungkidul membahas COVID-19. (Foto: Huimas DIY)

YOGYAKARTA, SURYAYOGYA.COM – Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X didatangi tiga bupati, yakni Bupati Sleman, Bantul, dan Gunungkidul, Senin (11/5/2020)

Kedatangan ketiga bupati itu diterima Sri Sultan di Komplek Kepatihan, Yogyakarta.  Ketiganya melaporkan perkembangan penanganan COVID-19 di daerahnya masing-masing, dimana terjadi peningkatan jumlah kasus positif terinfeksi.

Meski telah terjadi penambahan pasien positif, bahkan adanya klaster baru pesebaran COVID-19, ketiga daerah itu belum melaksanakan PSBB.

Usai pertemuan dengan Gubernur DIY, Bupati Sleman, Sri Purnomo mengatakan, pihaknya tengah melakukan pendataan bagi pengunjung Indogrosir yang akan melakukan rapid test.

Sebelumnya, Indogrosir telah ditetapkan sebagai klaster baru pesebaran COVID-19 setelah didapati karyawan yang positif.

“Sampai laporan terakhir yang diberikan pada saya, sudah ada sekitar 1.375 pendaftar rapid test untuk klaster Indogrosir, dari 1.500 kuota yang kami siapkan.

Besok (12/5) rapid test akan mulai kami lakukan, perhari 500 orang dengan tetap menerapkan aturan kesehatan,” ujar Sri Purnomo.

Sri menambahkan, semua pendaftar yang nantinya memiliki hasil reaktif, akan langsung dikarantina di Asrama Haji.

Pihaknya pun telah menyiapkan Asrama Haji yang terletak di Jalan Lingkar Utara Yogyakarta, dengan daya tampung 156 orang.

Menurutnya, jika 10 persen peserta rapid test hasilnya reaktif, satu lokasi ini masih mampu menampung.

“Tapi kami berharap yang reaktif tidak banyak. Jangan sampailah lebih dari 5 persen yang reaktif, tapi tentu juga akan kami dorong untuk dilakukan swab test,” imbuhnya.

Terkait penerapan PSBB, Sri pun menegaskan pihaknya belum akan mengarah ke PSBB.

Namun diakuinya, penanganan COVID-19 di Kabupaten Sleman tetap akan dilakukan secara masif. Upaya tracing juga terus dilakukan, termasuk bagi lingkungan pasien yang telah dinyatakan positif.

Klaster Indogrosir Bisa Semakin Besar