SRAGEN, SURYAYOGYA.COM – Pasar Bunder Sragen telah menerapkan physical distancing sejak Sabtu 9 Mei 2020, dimulai pukul 22.00 – 06.00 WIB.
Setiap lapak pedagang oprokan diberi ruang berukuran 1,5 meter x 2 meter. Mereka tidak boleh keluar dari garis putih yang dibuat pada permukaan paving block.
Penerapan physical distancing atau pembatasan jarak fisik itu dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen, Jawa Tengah, sebagai pilot project untuk mencegah potensi persebaran virus corona di lingkungan pasar.
- BACA: Sudah Verifikasi 169 Ribu KK, Sabtu Ini Pemprov DIY Akan Salurkan Bansos
- BACA: WHO: Virus Corona Bisa Jadi Endemik seperti Virus HIV
- BACA: DIY Maksimalkan Ribuan Rapid Test untuk Cluster Indogrosir
Dikutip Suryayogya dari situs resmi Pemkab Sragen, Kamis (14/5/2020), Bupati Sragen dr. Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengatakan, Pasar Bunder tidak ditutup oleh Pemkab selama status kegawat daruratan pandemi covid-19 di Sragen.
Penerapan physical distancing di Pasar Bunder ini diharapkan efektif dalam menjaga jarak antar pedagang dan antar pembeli.
“Perenggangan posisi lapak menjadi pengalaman baru bagi pedagang di Pasar Bunder Sragen. Alhamdulillah, mereka setuju dan menerima hal tersebut demi kebaikan bersama,” ujar Bupati.
Ada 365 pedagang sore maupun pedagang malam di kompleks Pasar Bunder Sragen yang mulai berjualan dengan menerapkan physical distancing.
Bupati juga menyebutkan bahwa ada empat lokasi penempatan pedagang, yaitu di pelataran sebelah barat Pasar Bunder, pelataran sebelah selatan Pasar Bunder, Jalan Ahmad Yani dari perempatan PG Mojo ke utara sampai perlintasan kereta api dan sebagian bahu jalan RA Kartini di sebelah selatan Pasar Bunder.
Oleh karena itu, ada penutupan lalu lintas di Jl. Ahmad Yani dan Jl. RA Kartini guna memperlancar penerapan physical distancing, Jl. Ahmad Yani ditutup total mulai pukul 22.00 WIB hingga 06.00 WIB. Sementara arus lalu lintas di Jl. RA Kartini menggunakan sistem satu arah.
“Jl. RA Kartini hanya dibuka untuk kendaraan dari arah timur. Arus lalu lintas dari timur dialihkan masuk ke kompleks PG Mojo lalu keluar menuju Jl. Ahmad Yani,” jelas Bupati.
Untuk lokasi bongkar muat dan parkir pedagang di halaman hanggar eks SDN Mojo dan pelataran tanah kodim di sebelah barat hanggar.
“Pengalihan arus lalu lintas ini karena pedagang diberikan tempat dengan memanfaatkan bahu jalan, dan Pengunjung pasar bisa parkirkan kendaraannya di tempat yang disediakan,” ujar Bupati.