SURYAKEPRI.COM – Sebuah studi baru menemukan bahwa hanya satu menit berbicara keras dapat menghasilkan lebih dari 1.000 tetesan mengandung virus corona.
Droplet atau tetesan ini dapat berlama-lama di udara selama lebih dari delapan menit, dan itu menjadi “cara penularan penyakit yang mungkin terjadi,” kata penulis penelitian.
Penelitian ini juga menunjukkan bahwa semakin keras seseroang berbicara akan menghasilkan jumlah tetesan yang lebih banyak lagi.
Asal tahu, satu mililiter cairan oral mengandung sekitar 7 juta salinan virus corona (menurut penelitian sebelumnya), tulis para peneliti.
- BACA:Sudah Sembuh dari Covid-19 Masih Positif? Kata WHO, Ini Penyebabnya
- BACA: Laboratorium Bio Israel Klaim Temukan 3 Vaksin Baru untuk Melawan Virus Corona
- BACA: 33 Pasien di Makassar Sembuh, Virus Corona Keok dari Jus Mengkudu
Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Proceeding of National Academy of Sciences, juga menunjukkan bahwa tetesan-tetesan itu akan bertahan di udara selama delapan menit bahkan lebih lama.
Meskipun sudah dipahami sekarang bahwa virus corona (SARS-CoV-2) dapat menyebar melalui tetesan dari batuk dan bersin, penelitian ini menggarisbawahi ancaman yang ditimbulkan oleh pembawa asimptomatik – orang yang terinfeksi yang tidak merasa sakit tetapi dapat menularkan virus.
“Tetesan ucapan yang dihasilkan oleh pembawa asimptomatik dari SARS-CoV-2 semakin dianggap sebagai kemungkinan mode penularan penyakit,” tulis para peneliti.
Studi ini juga mencatat bahwa “ada kemungkinan besar bahwa berbicara normal pun menyebabkan penularan virus melalui udara di lingkungan terbatas.”
Itu konsisten dengan analisis CDC baru-baru ini tentang wabah virus corona di tempat latihan paduan suara di negara bagian Washington. Dari 61 peserta, 33 dinyatakan positif dan 22 lainnya terindikasi.
“Tindakan menyanyi itu sendiri, mungkin telah berkontribusi pada transmisi melalui emisi aerosol, yang dipengaruhi oleh kenyaringan vokalisasi,” kata laporan CDC.