
Wakil Walikota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, menyampaikan bahwa rapid test secara acak tersebut akan dilakukan setelah tracing atau pelacakan klaster gereja dan klaster Indogrosir dinyatakan selesai.
- BACA: Catat, Warga Jogja Diimbau Tunda Buang Sampah Selama Dua Hari, Ada Apa?
- BACA: Selama Libur Lebaran, Kota Jogja Tidak Kendorkan Perang Lawan Covid-19
- BACA: Ada Penurunan 5.404 KK dari Data Awal, 3.833 KK di Kota Yogya Terima BLT Rp1,8 Juta Sekaligus
“Masih ada masyarakat yang belum datang untuk melakukan rapid test untuk tracing klaster Indogrosir yang dilakukan pada beberapa hari lalu,” katanya, di sela pembagian masker di Kelurahan Panembahan, Selasa (19/5/2020).
Dirinya menjelaskan, rapid test secara acak dibutuhkan untuk memastikan tidak ada lagi klaster besar yang ada di Kota Yogyakarta, serta untuk memastikan tidak ada penularan atau transmisi lokal di Kota Yogyakarta.
“Kemarin Alhamdulillah klaster gereja 3 orang dinyatakan sembuh, dan saat ini sudah mendekati selesai masa inkubasi. Sekarang mulai turun terus kondisi Jogja semakin bagus,” katanya.
Lanjut Wawali, rapid test dilakukan untuk meyakinkan bahwa klaster gereja maupun klaster Indogrosir tidak berkembang. “Kita kejar terus sampai kita yakin tidak ada yang berkembang,” katanya.