DHAKA, SURYAYOGYA.COM – Tim medis di Bangladesh, yang dipimpin oleh seorang dokter senior, mengklaim berhasil menyembuhkan 60 pasien Covid-19 menggunakan kombinasi obat cacing dan antibiotik.
Dua jenis obat yang digunakan para dokter dalam penelitian tersebut adalah Ivermectin dan Doxycycline.
Ivermectin adalah obat anti-parasit yang biasa digunakan untuk mengobati pasien terinfeksi cacing gelang. Obat ini tergolong antihelmintik, yakni membunuh cacing dalam usus manusia.
Ivermectin biasanya diberikan secara oral. Cara kerjanya dengan mengikat struktur parasit, menghambatnya menghasilkan larva, melumpuhkan, lalu membunuhnya. Tetapi obat ini memiliki efek samping, antara lain lemas, mual, muntah, sakit perut, kehilangan nafsu makan, dan kelelahan.
- BACA: Laboratorium Bio Israel Klaim Temukan 3 Vaksin Baru untuk Melawan Virus Corona
- BACA: 33 Pasien di Makassar Sembuh, Virus Corona Keok dari Jus Mengkudu
Pada kasus yang lebih berat, bisa mengakibatkan pendarahan, ruam, pembengkakan, dan melemahnya kontrol terhadap keinginan buang air kecil dan buang air besar, kejang hingga penglihatan menjadi kabur.
Meski begitu, Ivermectin merupakan obat yang telah mendapat persetujuan Badan Obat dan Pengawas Makanan Bangladesh. Juga merupakan obat generik yang terdaftar sebagai obat esensial Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Sementara Doksisiklin adalah sejenis antibiotik untuk mengobati berbagai infeksi bakteri. Aplikasinya juga dengan cara oral atau diminum.
Obat ini memiliki spektrum luas yang diproduksi dari genus Streptomyces dari Actinobacteria. Sebagai Tetrasiklin umumnya digunakan untuk mengobati flu, jerawat, kolera, brucellosis, pes atau sampar, malaria, dan sifilis.
Efek samping Doxycycline antara lain mual, muntah, diare ringan, kehilangan nafsu makan, ruam kulit, gatal-gatal, dan keputihan bagi perempuan. Bisa juga menimbulkan gejala lebih serius seperti sakit perut parah, irama jantung tidak teratur, susah buang air kecil, sakit kepala parah, penyakit kuning, hingga gangguan penglihatan.
