
BEIJING, SURYAYOGYA.COM – China membuat tiga laboratorium tiup atau laboratorium balon untuk pengujian asam nukleat Covid-19. Laboratorium yang dinamai “Huoyan,” atau Fire Eye, telah melakukan lebih dari 1 juta tes di Beijing.
Demikian dilaporkan oleh Science and Technology Daily, Senin (6/7/2020), sebagaimana dikutip dari Xinhua.
“Laboratorium tersebut berlokasi di distrik Daxing, Xicheng dan Shunyi,” kata Xiang Fei, seorang pejabat perusahaan bioteknologi China BGI Genomics, pengembang laboratorium.
- Media China Akui Laboratorium Wuhan Punya Tiga Jenis Virus Corona dari Kelelawar
- Laboratorium Bio Israel Klaim Temukan 3 Vaksin Baru untuk Melawan Virus Corona
- Alasan Ilmiah Mengapa WHO Ubah Rekomendasi Pemulangan Pasien Covid-19
Laboratorium tiup/balon di distrik Daxing mulai digunakan pada tanggal 23 Juni dan ditingkatkan menjadi 16 ruang film yang digelembungkan pada tanggal 28 Juni.
Laboratorium tiup/balon ini mampu melakukan 100.000 tes asam nukleat setiap hari.

Dengan kemampuan pengujian asam nukleat throughput yang tinggi, laboratorium tiup seluler dapat menanggapi epidemi dengan cepat.
Laboratorium “Huoyan” telah mengotomatiskan peralatan ekstraksi asam nukleat viral throughput tinggi untuk meningkatkan efisiensi pengujian.
Mereka telah dikerahkan di 13 kota di China, termasuk Beijing dan Wuhan, kata Xiang.
Dari 11 Juni hingga 5 Juli, Beijing melaporkan 335 kasus transmisi lokal virus corona, 324 di antaranya masih dirawat di rumah sakit.

“Ada 30 kasus tanpa gejala di bawah pengamatan medis,” kata komisi kesehatan kota, Senin.
Lebih dari 10,41 juta penduduk di Beijing telah menerima tes asam nukleat pada 2 Juli sejak peningkatan kembali kasus Covid-19 yang menular di dalam negeri, kata pemerintah kota Beijing pada 3 Juli. ■
Editor: Eddy Mesakh | Sumber: Xinhua