Israel Tutup Bar dan Gym Setelah Lonjakan Baru Kasus Positif Covid-19  

Menteri Kesehattan Israel, Yuli Edelstein. (Foto: Times of Israel)
Menteri Kesehattan Israel, Yuli Edelstein. (Foto: Times of Israel)

JERUSALEM, SURYAYOGYA.COM – Pemerintah Israel kembali memberlakukan sejumlah pembatasan untuk memerangi lonjakan kasus virus corona, di antaranya menutup gedung olahraga, bar, klub malam, dan ruang acara.

Langkah-langkah yang dimulai pada Senin (6/7/2020) tu termasuk juga penutupan kolam renang umum dan membatalkan konser dan pertunjukan budaya, kata Menteri Kesehatan Israel Yuli Edelstein dalam pidatonya di parlemen.

Restoran dapat membatasi tamu maksimal 20 orang di dalam ruangan dan 30 orang di luar ruangan. Jumlah jamaah di rumah-rumah ibadat dibatasi maksimal 19 orang.

Langkah ini diharapkan akan disetujui oleh parlemen sebelum diberlakukan secara efektif.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan pada awal pertemuan kabinet khusus yang diadakan untuk membahas langkah-langkah bahwa Israel “selangkah lagi” dari penutupan total.

Dia mengatakan langkah-langkah diperlukan untuk menghentikan peningkatan kasus dan untuk menghindari kuncian yang lebih luas nantinya.

Dia mengatakan jumlah kasus parah, yang mencapai 90 pada hari Senin, meningkat dua kali lipat setiap empat hari.

“Jika kita tidak bertindak sekarang, kita akan memiliki ratusan, dan mungkin lebih dari 1.000, kasus parah dalam beberapa minggu mendatang,” katanya dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh kantornya.

Netanyahu mengatakan skenario seperti itu akan “melumpuhkan sistem kita” dan mendesak kabinetnya untuk mengambil “langkah cepat.”

Netanyahu dan pemerintahnya dihujani kritik selama beberapa minggu terakhir atas fokus mereka pada rencana aneksasi Tepi Barat yang diduduki di tengah krisis ekonomi dan lebih dari 800.000 orang menganggur karena pandemi virus corona.

Pada Minggu malam, kementerian kesehatan melaporkan 788 kasus baru positif Covid-19, sehingga jumlah totalnya menjadi 29.958.(*)

Editor: Eddy Mesakh | Sumber: Xinhua