Anthony Fauci: Covid-19 Mungkin Akan Abadi

Anthony Fauci dan Donald Trump
Anthony Fauci dan Donald Trump

SURYAYOGYA.COM – Direktur Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS, Anthony Fauci, mengungkapkan bahwa penyakit Covid-19 mungkin akan abadi.

Fauci yang juga penasihat Gedung Putih tentang pandemi virus corona, pada hari Rabu mengatakan, “Saya pikir dengan kombinasi langkah-langkah kesehatan masyarakat yang baik, tingkat kekebalan kawanan global dan vaksin yang baik, yang saya harap dan merasa optimis dengan hati-hati bahwa kita akan mendapatkannya [kontrol atas wabah].

“Menurut saya, ketika kita menggabungkan ketiga hal tersebut, kita akan mendapatkan kontrol ini, apakah tahun ini atau tahun depan. Saya tidak yakin,” kata Fauci kepada Aliansi TB, sebuah organisasi yang didedikasikan untuk pengembangan obat untuk tuberkulosis.

Pada saat yang sama, Fauci berkata, “Saya tidak benar-benar melihat kita memberantasnya.”

Dia mengklaim bahwa virus itu berbeda dari SARS, virus yang muncul pada awal 2000-an.

“Saya belum pernah melihat infeksi dengan jangkauan yang luas seperti benar-benar tidak ada gejala sama sekali dalam proporsi yang substansial dari populasi untuk beberapa yang sakit dengan gejala ringan untuk beberapa yang sakit cukup untuk berada di tempat tidur selama berminggu-minggu,” kata Fauci

“Yang lain dirawat di rumah sakit, membutuhkan oksigen, perawatan intensif, ventilasi, dan kematian. Keterlibatan dengan patogen yang sama dan sangat unik.”

Komentar Fauci bertentangan dengan pernyataan publik oleh Presiden Trump, yang sering meremehkan virus dan mengklaim bahwa virus itu akan hilang.

“Itu akan pergi. Itu akan hilang. Itu akan diberantas,” kata Trump pada bulan April.

Saat konferensi pers pada hari Senin, Trump mengakui bahwa wabah saat ini kemungkinan “menjadi lebih buruk sebelum menjadi lebih baik.”

Fauci, bersama  pakar kesehatan masyarakat lainnya, tidak hadir dalam konferensi pers tersebut. Belakangan hubungan Trump dan Fauci memang sedikit tegang.

Saat ini AS masih menempati jumlah kasus Covid-19 tertinggi di dunia. Menurut data Johns Hopkins University, hingga Jumat (24/7/2020), kasus infeksi di AS mencapai 4.034.057 orang dan 144,305 kematian. Sedangkan total kematian global sebanyak 631.874 orang.(*)

Penulis/Editor: Eddy Mesakh | Sumber: Mirror.co.uk