YOGYAKARTA, SURYAYOGYA.COM – Hotel Merapi Merbabu yang berada di Jalan Seturan Raya No 99, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, DIY mengalami penurunan tingkat hunian yang sangat besar selama wabah Covid-19.
Ziw Urim Togatorop, Public Relation Hotel Merapi Merbabu ketika ditemui Suryayogya.com Selasa ( 04/08/2020), mengakui,dari 218 kamar di hotel ini, hanya terisi 7-10 kamar saja.

Dikatakan, dampak covid 19 ini sangat luar biasa pada pendapatan jasa perhotelan, sehingga baginya ada berbagai cara dilakukan agar semakin menarik minat pengunjung datang, namun tetap berada pada protokol kesehatan.
“Bukan saja hotel Merapi Merbabu yang mengalami masalah ini namun kebanyakan hotel di Yogyakarta sama nasibnya,” ungkapnya.
Promo terus diberikan pada tamu sebagai cara menarik minat pengunjung. Misalkan coffee soap, food delivery, promo untuk room, ada potongan harga dan promo wedding. “Namun dalam promo wedding ada batasan peserta, hanya boleh 200 peserta,” kata Ziw Urim.
Rendahnya pengunjung yang datang berdampak pula pada karyawan yang sebelumnya normal bekerja, namun kini dilakukan dengan cara bergantian jam kerja.
Ziw sapaan akrabnya juga menjelaskan, Hotel Merapi Merbabu memang baru dibuka kembali mulai tanggal 20 Juli 2020 sehingga baru sekitar dua bulan beroperasi, sehingga dalam masa-masa ini management tetap berusaha menaikkan jumlah pengunjung yang datang tapi dengan menunjukan tes kesehatan dan dilakukan prosedur kesehatan sesuai anjuran pemerintah.
.BACA: Foto-foto Kondisi RS Bethesda Lempuyangan yang Terbakar
.BACA: Breaking News RS Bethesda Lempuyangan Yogyakarta Terbakar