Demam Berdarah Renggut 20 Orang di Singapura, Hampir Sama dengan Korban Covid-19

Ilustrasi nyamuk. (Foto dari nationalgeographic.grid.id)
Ilustrasi nyamuk. (Foto dari nationalgeographic.grid.id)

SINGAPURA, SURYAYOGYA.COM – Wabah demam berdarah renggut 20 orang di Singapura. Jumlah itu hampir sama dengan korban Covid-19 di negara itu.

Namun demikian, potensi kematian akibat demam berdarah jauh melampaui wabah Covid-19. Dari 54.254 kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Singapura, “hanya” merenggut 27 jiwa. Sementara demam berdarah merenggut 20 jiwa dari 22.403 kasus.

Departemen Kesehatan Singapura, Rabu (5/8/2020), merilis data bahwa kasus demam berdarah di Singapura mencapai rekor 22.403, melampaui catatan tertinggi pada 2013.

Dengan hampir lima bulan sebelum akhir tahun, jumlah kasus demam berdarah telah melampaui 22.170 yang tercatat pada tahun 2013, yang merupakan wabah demam berdarah terbesar sebelumnya di negara kota itu.

“Secara keseluruhan, hingga 2 Agustus 2020, sudah 20 orang meninggal dunia akibat demam berdarah,” kata Kementerian Kesehatan kepada Channel News Asia.

Korban termuda berusia 25 tahun, sedangkan yang tertua berusia 92 tahun.

Sebanyak 18 korban bekerja atau tinggal dalam kelompok penderita demam berdarah aktif. Depkes menolak memberikan perincian tentang para korban atau kelompok demam berdarah tempat mereka bekerja atau tinggal.

Kementerian Kesehatan mengatakan bahwa sekitar 0,2 persen pasien demam berdarah tahun ini menderita demam berdarah dengue (DBD), sejenis demam berdarah yang lebih parah yang bisa berakibat fatal.

Proporsi kasus DBD telah berkisar antara 0,1 dan 0,8 persen dalam 10 tahun terakhir.

“Meskipun sebagian besar pasien demam berdarah sembuh dari infeksi, pasien usia lanjut dan mereka yang memiliki kondisi medis bersamaan, berisiko lebih tinggi terkena komplikasi. Kami mengimbau orang-orang dengan gejala-gejala yang menunjukkan demam berdarah untuk mengunjungi petugas medis untuk diagnosis dan manajemen yang tepat waktu,” kata Depkes.

Singapura telah melaporkan lebih dari 1.000 kasus demam berdarah per minggu selama delapan minggu berturut-turut.

Pekan lalu, Badan Lingkungan Nasional (NEA) melaporkan 1.380 kasus demam berdarah, turun sedikit dari tertinggi mingguan tahun ini dari 1.792 kasus untuk minggu yang berakhir 25 Juli.

Sebelum tahun ini, jumlah tertinggi kasus dengue yang tercatat dalam seminggu adalah 891 pada tahun 2014.

Lebih dari 390 Klaster Aktif