Nama Sejarawan Prof Peter Carey Dicatut Para Pengasong Khilafah

TANGERANG, SURYAYOGYA.COM – Nama sejarawan Profesor Peter Carey dicatut para pengusung khilafah untuk proyek film dan acara talkshow launching film “Jejak Khilafah di Nusantara” oleh Pengasong Khilafah Indonesia.

Menanggapi beredarnya poster Talk Show Launching Film ‘Jejak Khilafah’, Prof Peter Carey  mengeluarkan siaran pers bertanggal 3 Agustus 2020 untuk membantah memberi dukungan kepada gerakan tersebut.

“Terkait dengan beredarnya informasi mengenai keterlibatan Prof. Peter Carey dalam proyek film ‘Jejak Khilafah’ dan special guest dalam talk show launching film ‘Jejak Khilafah’ tertanggal 2 Agustus 2020 di kanal youtube Khalifah Channel, dengan ini Prof. Peter Carey menyatakan bahwa informasi tersebut tidak benar,” tulis pernyataan pers itu.

Dalam siaran pers tersebut, Prof Peter Carey membenarkan bahwa dirinya pernah diwawancarai, namun bertujuan untuk meluruskan sejarah.

Prof Peter Carey. (Foto dari Mpok Iyah)
Prof Peter Carey. (Foto dari Mpok Iyah)

“Walau Prof. Peter Carey pernah wawancara dengan pihak yang membuat film ‘Jejak Khilafah’, ini ditujukan untuk meluruskan fakta sejarah tentang apa yang dilakukan dan tidak dilakukan oleh Pangeran Diponegoro (1785-1855) sehubungan dengan Kerajaan Utsmaniyah dan sebaliknya, yaitu tentang apa yang diketahui oleh orang Turki Utsmani mengenai Diponegoro dan Perang Jawa, yang mana jawabannya adalah NOL BESAR – mereka tidak tahu dan tidak peduli sama sekali mengenai Jawa – sementara dari pihak Diponegoro semuanya berakar dari rasa kagum yang diromantisir mengenai orang Turki Utsmani sebagai benteng pertahanan terakhir umat Muslim terhadap dunia Barat pada awal abad sembilan belas.”

“Prof. Peter Carey tidak pernah diundang untuk menjadi special guest dalam talk show launching film ‘Jejak Khilafah'” tulis siaran pers itu.

Siaran pers tersebut dibuat untuk meluruskan pencatutan nama Prof. Peter Carey dalam proyek film ‘Jejak Khilafah’ dan talk show peluncuran film ‘Jejak Khilafah’.(*)

Editor: Eddy Mesakh