SURYAYOGYA.COM – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan begitu ada daerah yang mengalami lonjakan COVID, otomatis kepala daerah bisa memutuskan untuk menutup tempat wisata.
“Berlaku satu konsep sandbox yang dikembangkan Kemenparekraf dengan kepala dinas pariwisata dan kepala daerah jika angka COVID meningkat maka tempat wisata sentra kreatif dan wisata ditutup, dan dipastikan protokol kesehatan kepatuhannya ditingkatkan, vaksinasi diperluas, dan testing tracing treatment juga diperbesar dari segi jumlahnya,” ujar Sandiaga di Parepare, Sulawesi Selatan, Jumat (18/06/2021).
“Sudah kami berikan instruksi dalam bentuk sandbox jadi mereka (kepala daerah) yang akan mengambil keputusan sesuai zonanya,” ujarnya.
Dengan penambahan 12.990 kasus, total kumulatif kasus COVID-19 yang ditemukan di RI hingga hari ini sebanyak 1.963.266 kasus. Sementara itu, kasus aktif COVID-19 sampai hari ini sebanyak 130.096 kasus.
Gara-gara lonjakan COVID-19, daerah seperti DI Yogyakarta mempertimbangkan opsi lockdown. Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X lockdown sebagai salah satunya jalan setelah PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) tak efektif di lapangan.
“PPKM ini kan sudah bicara nangani RT/RW (mengatur masyarakat paling bawah). Kalau realitasnya masih seperti ini mau apa lagi, ya lockdown,” tegas Sultan diwawancarai wartawan di Kantor Gubernur DIY, kompleks Kepatihan Yogyakarta, Kemantren Danurejan, Jumat (18/6/2021).
BACA:Sri Sultan Buka Kemungkinan Yogyakarta Lockdown
BACA:Kabar Baik, Retribusi Pemotongan Hewan Kurban di Giwangan Yogyakarta Dibebaskan