Alumni Akpol 95 Patritama Gelar Vaksinasi Di Moyudan Sleman

Wakapolda DIY Brigjen Pol R. Slamet Santoso S.H., S.I.K. langsung didampingi oleh Kabidhumas Polda DIY Kombes Pol Yuliyanto memantau gelaran vaksinasi oleh Alumni Akpol 95 bagi masyarakat.

SLEMAN, SURYAYOGYA.COM – Dalam rangka bakti sosial, Alumni Akademi Kepolisian (Akpol) Tahun 1995 Patriatama, kembali menggelar vaksinasi masal di Kelurahan Sumberarum Moyudan, Sleman, Senin (13/09/2021).

Dihadiri langsung Wakapolda DIY, Brigjen Pol R. Slamet Santoso S.H., S.I.K., gelaran yang bertajuk Patriatama Berbakti di Masa Pandemi memberikan sebanyak 2.500 dosis vaksin yang ditujukan kepada warga lansia, masyarakat umum serta santri Pondok Pesantren Bina Umat.

Baca juga: Capaian Vaksinasi Covid-19 Bagi Pelaku Pariwisata di DIY Sudah 90 Persen

Kabidhumas Polda DIY, Kombes Pol Yuliyanto kepada pewarta menyampaikan hal ini merupakan upaya Alumni Akpol 95 membantu pemerintah dalam percepatan vaksinasi dan melindungi masyarakat dari bahaya Covid-19 serta pemulihan ekonomi khususnya di wilayah Yogyakarta.

“Ini rangkaian kegiatan yang sebelumnya sudah dilakukan di Prambanan dan wilayah sekitar di Yogyakarta, diharapkan kegiatan ini dapat membantu pemerintah dalam upaya percepatan vaksinasi sehingga masyarakat bisa terlindungi dari bahaya Covid-19 dan ekonomi segera kembali pulih,” jelas Kabidhumas yang juga merupakan Alumni Akpol 95.

Selain pemberian 2.500 dosis vaksin, pada kesempatan tersebut juga diberikan bantuan sembako sebanyak 300 paket kepada warga yang terdampak pandemi covid, serta 1200 pcs buku tulis bagi santri Ponpes Bina Umat.

Baca juga: Momen Lucu Saat Presiden Jokowi Ketemu Kembarannya Ketika Blusukan ke Klaten

“Secara simbolis bantuan paket sembako dan buku tulis dari Alumni Akpol 95 diberikan oleh Wakapolda kepada perwakilan warga dan santri Bina Umat,” terangnya.

Kegiatan vaksin yang digelar sejak pagi hingga berita ini diturunkan, warga yang hadir tampak disiplin mengikuti protokol kesehatan. Dari target vaksin sebanyak 2500, warga yang hadir sejumlah 2231 orang, namun yang bisa divaksin sebanyak 2149 orang karena 92 orang lainnya tidak lolos screening dari dokter. (*)