Sembilan Kali Kesbangpol Sleman Berikan Pembinaan Kepada Pemuda

Penulis : Gaga Sallo

Badan Kesbangpol Kabupaten Sleman mengadakan pembinaan bagi generasi muda, Senin dan Selasa, 14 & 15 Maret 2022 bertempat di Rumah Dinas Bupati Sleman.
Badan Kesbangpol Kabupaten Sleman mengadakan pembinaan bagi generasi muda, Senin dan Selasa, 14 & 15 Maret 2022 bertempat di Rumah Dinas Bupati Sleman.

YOGYAKARTA,SURYAYOGYA.COM –  Badan Kesbangpol Kabupaten Sleman mengadakan pembinaan bagi generasi muda, Senin dan Selasa, 14 & 15 Maret 2022 bertempat di Rumah Dinas Bupati Sleman.

Kepala Badan Kesbangpol Sleman Drs. H. Hery Sutopo, MM, MSc mengatakan kegiatan pembinaan generasi muda ini akan dilakukan 9 kali ditempat yang berbeda dengan tujuan memberikan bekal bagi generasi muda untuk meneguhkan kembali wawasan kebangsaan generasi muda dalam menghadapi tantangan jaman dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi.

“Tantangan dari hari ke hari tidak mudah, komplek dan beragam namun juga ada peluang yang dapat dimanfaatkan bagi generasi muda. Untuk itu diperlukan bekal pengetahuan dan keterampilan yang cukup untuk mencetak generasi muda yang cerdas sehingga mampu menangkap peluang dan menjadi mitra Pemerintah Kabupaten Sleman,” ungkapnya.

.Baca : Hadir Pondok Pesantren Bagi Lansia Di Sleman, Peletakan Batu Pertama Oleh Bupati

Dalam kegiatan ini juga menghadirkan nara sumber dari tokoh pemuda yakni dr. Raudy Akmal anggota DPRD Sleman menyampaikan materi Peran Generasi muda dalam menjaga persatuan dan kesatuan Bangsa.

Hadir juga Dr. Andy Okta Maulana, SE.M.Acc. CA tokoh ekonom muda dan Dosen FEB UGM, yang menyampaikan materi Gneresi muda dan tantangan kebangsaan di Masa Depan.

Mengawali pemaparan materinya dr. Raudy Akmal menyampaikan ada banyak hal yang bisa kita lakukan sebagai pemuda dalam menjaga persatuan dan kesatuan bangsa tapi itu semua dimulai dengan langkah-langkah kecil.

“Tidak perlu menuntut diri untuk melakukan hal besar, mulai dengan melakukan sesuatu sesuai dengan kemampuan kita masing-masing,” ujar Raudy.

Menurut UU No 40 Tahun 2009, Pemuda adalah warga negara Indonesia yang berusia 16- 30 tahun yang merupakan periode usia pertumbuhan & perkembangan. Dalam dokumen World Programme of Action for Youth to the Year 2000 and Beyond, dinyatakan bahwa pemuda di semua negara merupakan sumber daya manusia utama untuk pembangunan dan agen utama dalam perubahan sosial, pembangunan ekonomi, dan inovasi teknologi.

Peran pemuda menurut raudy ada 4 yakni Pelindung Kesatuan Bangsa yakni menginisiasi gerakan-gerakan untuk memperkuat nilai-nilai kebangsaan, memanfaatkan kemajuan teknologi untuk kepentingan membangun kesatuan, dan meredusir isu-isu propaganda yang berpotensi menimbulkan perpecahan.

Sebagai Motor Penggerak Ekonomi, pemuda berperan dalam memberikan kritik-kritik membangun terkait ketidakoptimalan penyelenggaraan pembangunan serta kemajuan ekonomi saat ini.

Berkolaborasi dengan kemajuan teknologi untuk membantu menopang UMKM di Indonesia dan memaksimalkan peluang industri kreatif di era globalisasi. Dan memiliki kesempatan untuk membuka lapangan kerja baru melalui industri kreatif.

Sustainable Environment yakni kalangan pemuda menempatkan isu lingkungan hidup sebagai isu yang mengkhawatirkan, di antaranya adanya polusi udara, penggundulan hutan, cuaca ekstrim, kesehatan dan penumpukan plastik.

Pemuda juga sebagai penentu arah politik masa depan dengan berperan dalam memberikan kritik-kritik membangun terkait ketidakoptimalan penyelenggaraan pembangunan serta kemajuan ekonomi saat ini.

Berkolaborasi dengan kemajuan teknologi untuk membantu menopang UMKM di Indonesia dan memaksimalkan peluang industri kreatif di era globalisasi. Memiliki kesempatan untuk membuka lapangan kerja baru melalui industri kreatif.

.Baca : Peletakan Batu Pertama Pembangunan Musholla SD Muhammadiyah Bulu Caren, Bupati Sleman: Semoga Bermanfaat

Sementara itu Dr. Andy menyampaikan pentingnya generasi muda menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menghadapi tantangan masa depan. Pendidikan itu penting untuk mengetahui alat ukur sesuai dengan spesialisasi ilmu masing-masing.

Pembelajaran melalui non formal juga diperlukan untuk meningkatkan keterampilan dan keahlian. Keahlian ini yang sangat penting untuk terus ditingkatkan kemampuannya mengingat Indonesia saat ini sangat kurang tenaga ahli sehingga kebanyakan masih dipegang orang luar.(*)

 

Editor : Sudianto Pane