Geliat Desa Wisata di Kabupaten Sleman Perlahan Mulai Bangkit

Penulis: Gaga Sallo

Sala satu desa wisata Garongan yang berada di Kabupaten Sleman yang mulai menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung. Foto: Gaga Sallo

SLEMAN, SURYAYOGYA.COM – Geliat desa wisata Kabupaten Sleman nampak mulai terasa, perlahan namun pasti sebagian desa wisata sudah terlihat beroperasi dalam menerima wisatawan. Hal ini dikatakan oleh Ir. Suparmono, MM Kepala Dinas Pariwisata Sleman, Senin (30/05/2022).

Dijelaskan bahwa dalam monitoring yang dilakukan pada beberapa desa wisata menemukan beberapa desa wisata sudah menerima tamu dengan jumlah yang cukup besar.

“Beberapa yang sebelumnya belum ada kunjungan juga sudah kedatangan tamu dalam kelompok-kelompok kecil,” ujarnya.

Walaupun sudah mulai beraktivitas menerima tamu, Dinas Pariwisata tetap meminta pengelola tetap menerapkan Prokes secara proporsional, dengan tetap memperhatikan daya tampung dan layanan desa wisata dan juga mengenakan masker saat berada dalam ruangan.

“Kami juga terus mendorong masing-masing desa wisata untuk mempunyai keunikan dan ciri khasnya sendiri-sendiri dalam memberikan layanan dan atraksi kepada tamu-tamunya,” tambahnya

Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Manusia dan Usaha Pariwisata Nyoman Rai Savitri merincikan saat libur sebelumnya baru beberapa desa wisata yang banjir pesanan seperti Desa wisata Pulesari, Dewis Pentingsari, Dewis Garongan, Grogol, Dewis Rumah Dome, dan Dewa Bromo.

Libur saat ini sudah mulai lebih merata lagi, diikuti oleh Dewis Pancoh dan Lembah Sempor dengan kunjungan wisatawan sejumlah 250-an wisatawan, Dewis Kampung Satwa Moyudan, Dewis Tanjung Sleman dan Dewis Sukunan Gamping dengan kunjungan lebih dari 150-an wisatawan, dan beberapa diantaranya mengambil paket live in/ menginap.

Muhari, Kepala Seksi Pengembangan Kapasitas SDM dan Kelembagaan Menambahkan beberapa desa wisata sudah menambah atraksinya, seperti halnya Dewis Pancoh sudah menambah layanan tempat makan dan paket jelajah wisata pedesaan menggunakan kendaraan VW Safari, dan Dewis Garongan juga menambah unit layanan tempat Ngopi dan bersantai untuk memberikan pengalaman yang berbeda bagi wisatawan.

Disinggung aduan layanan wisata di daerah Cangkringan melalui media sosial terkait layanan kepada wisatawan pada hari libur kemarin tentang wajib naik mobil Jeep, Suparmono menjelaskan bahwa kasus tersebut sudah ditangani oleh aparat yang berwenang di Cangkringan agar efektif memberikan efek jera, karena secara pembinaan sudah terus dilakukan, tetapi kesalahan masih terulang kembali. (*)