
YOGYAKARTA, SURYAYOGYA.COM – Konflik antara dua kelompok dari Indonesia Timur kembali terjadi di Yogyakarta, masing-masing kelompok saling serang dengan mengakibatkan kerusakan fasilitas rumah, sepeda motor dan korban luka-luka.
Menyikapi hal tersebut Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Kabinda) DIY, Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Andry Wibowo dan Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI sigap mengumpulkan tokoh sesepuh dari kedua kelompok guna meredam konflik.
Pertemuan terjadi di Kafe Sasando Jalan Ambarrukmo IV, Jl Laksda Adisucipto No.R15, Papringan, Caturtunggal, Kecamatan. Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin (04/07/2022).
Dalam pertemuan tersebut Kabinda DIY meminta kepada kedua kelompok yang bersitegang agar menahan diri dan tidak menimbulkan konflik lagi dan serahkan kepada pihak kepolisian.
Andry Wibowo tegas menyatakan bahwa penanganan pertama adalah penanganan serius kepada yang menjadi korban agar direhabilitasi kesehatan dan sesegera memberitahukan kepada orang tua masing-masing.
Ia juga meminta agar masing-masing kubu mempertanggungjawabkan secara hukum sehingga tidak melebar kemana-mana.
Selain beberapa poin yang disampaikan tersebut, Andry Wibowo juga akan mengupayakan langkah rekonsiliasi kepada kedua kelompok agar kembali bersatu, bergandengan tangan membangun Yogyakarta dan memberikan rasa aman, nyaman di kota istimewa ini.
Ia juga meminta kepada Pemerintah Kabupaten Sleman agar segera merespon kasus ini mengantisipasi beberapa fasilitas yang dirusak agar dapat diperbaiki, agar tidak meninggalkan jejak kelam untuk dilihat oleh masyarakat.
Diketahui hadir dalam pertemuan tersebut tokoh sesepuh dari NTT Bapak Jhon keban, Daniel Damaledo, Yupiter Omeh, Hilarius Ngaji Mero, dan Screning Y. Dano.
Sedangkan tokoh sesepuh dari Maluku adalah Jacky Latupeirissa dan dari Papua Pendeta Rudi.
Sekretaris Daerah Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Harda Kiswaya yang turut hadir dalam pertemuan tersebut menegaskan bahwa semua biaya rumah sakit dari korban luka-luka dari kedua kelompok yang mendapat perawatan rumah sakit akan ditanggung semua oleh Pemerintah Kabupaten Sleman.
“Semua biaya akan kita Tanggulangin semoga semua pihak dapat menahan diri dan menjaga Kabupaten Sleman yang aman dan damai,” ujarnya. (*)