Memberdayakan Generasi Muda, Pijar Foundation dan @america Gelar Talk Show Interaktif Bertema “Rocking Your Potential through Youth Activism”

Kiri ke kanan- Moderator, Program Manager Lestari, Pijar Foundation, Leorede Thenu; News Anchor, CNN Indonesia & Project Chairwoman EdHeroes Asia, Farhannisa Nasution; Ketua Umum Parinama Astha & Co-Chair Y20 Indonesia 2022; Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo dan Direktur Future Builder, Pijar Foundation & Co-Chair Y20, Indra Dwi Prasetyo dalam talk show interaktif bersama @america, 1 November 2022 di Jakarta Selatan. Foto: ist
Kiri ke kanan- Moderator, Program Manager Lestari, Pijar Foundation, Leorede Thenu; News Anchor, CNN Indonesia & Project Chairwoman EdHeroes Asia, Farhannisa Nasution; Ketua Umum Parinama Astha & Co-Chair Y20 Indonesia 2022; Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo dan Direktur Future Builder, Pijar Foundation & Co-Chair Y20, Indra Dwi Prasetyo dalam talk show interaktif bersama @america, 1 November 2022 di Jakarta Selatan. Foto: ist

SURYAYOGYA.COM– Bekerja sama dengan @america sebagai bagian dari Kedutaan Besar Amerika Serikat, Pijar Foundation menyelenggarakan talk show bertema “Rocking Your Potential through Youth Activism” di @america, Pacific Place, Jakarta Selatan.

Diskusi ini membahas pentingnya menemukan saluran potensial bagi kaum muda untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan dan mengoptimalkan kekuatan mereka melalui aktivisme.

Hal ini menjadi penting karena ketika kaum muda mengidentifikasi forum untuk mengembangkan potensi mereka, mereka dapat membangun keterampilan kepemimpinan dan mempengaruhi teman sebaya mereka dan komunitas yang lebih besar untuk kebaikan sosial.

Dalam acara ini, semua pembicara akan membahas bagaimana meningkatkan potensi kaum muda melalui aktivisme dan berbagi bagaimana mereka menemukan potensi mereka sendiri saat belajar di universitas di Amerika Serikat.

Acara ini bertujuan agar generasi muda di Indonesia dapat memberikan dampak sosial bagi masyarakat di Indonesia, menemukan identitas potensial mereka melalui pertukaran ide, dan membangun wadah kreativitas bersama masyarakat untuk menciptakan inovasi.

Pemberdayaan sosial dan masyarakat merupakan bagian integral dalam kaum muda yang mendapatkan akses ke sumber daya – ekonomi, politik, sosial dan budaya.

Hal ini dimaksudkan agar anak muda dapat meningkatkan rasa percaya diri untuk turut serta memecahkan suatu masalah dalam kehidupan di masyarakat, khususnya bagi perempuan dan anak-anak.

“Amerika Serikat sangat percaya bahwa pemuda dapat berdampak positif bagi masyarakat. @america senang dapat bermitra dengan Pijar Foundation untuk menghubungkan anak-anak muda Indonesia dengan informasi tentang bagaimana mereka dapat menjadi sukarelawan dan menjadi kekuatan untuk kebaikan di komunitas mereka,” kata Direktur @america Deidra Avendasora.

Hadir dalam acara ini sebagai narasumber adalah Direktur Future Builder, Pijar Foundation & Co-Chair Y20, Indra Dwi Prasetyo; Ketua Umum Parinama Astha & Co-Chair Y20 Indonesia 2022, Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo; dan News Anchor, CNN Indonesia & Project Chairwoman EdHeroes Asia, Farhannisa Nasution.

Mengacu pada pengalaman mereka masing-masing, para pembicara berbagi perspektif mereka tentang bagaimana kaum muda berperan dalam kegiatan sosial untuk membuat dampak pada masyarakat.

Dalam sesi diskusi, Direktur Future Builder, Pijar Foundation & Co-Chair Y20, Indra Dwi Prasetyo membagikan langkah-langkah bagi anak muda untuk mengidentifikasi potensi mereka untuk memulai aktivisme sosial, memaksimalkan potensi mereka untuk memberdayakan masyarakat sekitar secara sosial, dan cara-cara yang dapat digunakan bagi kaum muda untuk mulai berkolaborasi dengan masyarakat secara nasional dan internasional.

Direktur Future Builder, Pijar Foundation & Co-Chair Y20, Indra Dwi Prasetyo saat membagikan pemaparan dalam talk show interaktif bersama @america, 1 November di Jakarta Selatan
Direktur Future Builder, Pijar Foundation & Co-Chair Y20, Indra Dwi Prasetyo saat membagikan pemaparan dalam talk show interaktif bersama @america, 1 November di Jakarta Selatan

Sangat penting bagi kaum muda untuk mengenali diri mereka sendiri sebelum mengeksplorasi perkembangan sosial dan komunitas apa pun. Ada tiga hal yang akan membantu kita mengidentifikasi kekuatan kita; yaitu kualitas, kuantitas, dan apresiasi.

Sementara kualitas berfokus pada apa yang kita sukai, kuantitas berfokus pada apa yang sering kita lakukan, dan penghargaan adalah tentang keterampilan yang sering dihargai orang lain.Selain mengenal diri sendiri, kita juga perlu menyadari lingkungan kita. Semakin kita sadar akan peluang di sekitar kita, semakin banyak yang bisa kita lakukan untuk berprestasi dalam banyak hal,” ujar Indra.

Dalam sesi tersebut, Ketua Umum Parinama Astha & Co-Chair Y20 Indonesia 2022, Rahayu Saraswati Dhirakanya Djojohadikusumo atau yang lebih dikenal dengan Sara, berbagi tentang bagaimana masa kuliahnya di Amerika Serikat telah mengasah kemampuannya dalam berkontribusi kepada masyarakat.

Selain itu, ia juga berbagi tentang Co-Chairmanship-nya di Y20 Indonesia 2022 di mana forum Y20 memberikan manfaat bagi anak muda untuk menyuarakan ide-ide mereka. Sara berkata, “Setelah kuliah di 2 perguruan tinggi di AS, saya sangat menghargai keterampilan berpikir kritis dan komunikasi dengan budaya dan latar belakang pengasuhan yang berbeda.Keterampilan tersebut dibutuhkan ketika datang ke salah satu platform paling kuat untuk kaum muda, Y20. Untuk memastikan konsensus, kaum muda perlu belajar berkompromi dan berempati untuk mencapai titik temu.”

News Anchor, CNN Indonesia & Project Chairwoman EdHeroes Asia, Farhannisa Nasution membahas peran media konvensional dalam membantu anak muda untuk memberikan kesadaran dan inisiatif bagi masyarakat.

“Sebagai praktisi media, saya menyadari kekuatan yang dimiliki media atas orang-orang dan komunitas. Di era konsumen konten dan algoritma, media konvensional memiliki peran penting sebagai sumber informasi yang dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Oleh karena itu, literasi media berperan sebagai katalisator penting dalam literasi suatu bangsa. Literasi media harus progresif, dinamis, dan berbasis fakta. Dalam kaitannya dengan pendidikan, perlu adanya pengembangan pendekatan baru untuk menilai efektivitas pendidikan media dalam mempengaruhi penggunaan media secara sehari-hari,” ujar Farhanissa.

BACA:Lahan Petani Milenial NTT Nusantara Yogyakarta Didatangi Kapolda DIY dan Jajaran, Apresiasi dan Kerjasama Dimulai

BACA:Marine Cruise Yogyakarta, Lembaga Latihan Kerja Menuju Kapal Pesiar Dunia